Tanaman Pala
Tanaman Pala (Myristca fragrans) merupakan
tanaman Tropis yang berasal l dari Maluku (MisaInya Ambon), PaIa
merupakan tumbuhan obat-obatan yang seringkaIi disebut di Farmakope,
Ramuan obat-obatan Nasional atau ditulis sebagai resep resmi, serta
dipergunakan sekurang-kurangnya di 23 negara. Buah pala mengandung
zat-zat : minyak terbang (myristin, pinen, kamfen (zat membius),
dipenten, pinen safrol, eugenol, iso-eugenol, alkohol), gliseda
(asam-miristinat, asam-oleat, borneol, giraniol), protein, lemak, pati
gula, vitamin A, B1 dan C. Minyak tetap mengandung trimyristin.
Pala yang berkembang di Kabupaten Seram Bagian Timur, adalah jenis
Myristica fragrans yang memiliki kualitas dan produktifitas tinggi.
Tanaman ini konon ceritanya berasal dari Kepulauan Banda yang masuk ke
daerah ini melalui hubungan Ternate. Tanaman pala merupakan tanaman
berumah dua (deoceous) yang berarti bunga jantan dan betina tidak
terletak pada satu pohon. Ada juga pohon yang berkelamin dua atau
hemaphrodit, tetapi jarang sekali terjadi.
Tanaman pala mulai berbunga setelah berumur 6-10 tahun, tergantung dari keadaan tanah dan iklim. Bunganya berwarna pucat, kecil, lunak, dan berbau harum serta berbentuk malai. Malai bunga jantan terdiri dari 1-10 bunga dan malai bunga betina 1-3 bunga. Jangka waktu pertumbuhan buah dari mulai persarian hingga masak petik tidak lebih dari sembilan bulan (Rismunandar, 1990).
Tanaman pala mulai berbunga setelah berumur 6-10 tahun, tergantung dari keadaan tanah dan iklim. Bunganya berwarna pucat, kecil, lunak, dan berbau harum serta berbentuk malai. Malai bunga jantan terdiri dari 1-10 bunga dan malai bunga betina 1-3 bunga. Jangka waktu pertumbuhan buah dari mulai persarian hingga masak petik tidak lebih dari sembilan bulan (Rismunandar, 1990).
Tanaman pala dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 meter, mahkota pohon yang
bervariasi antara bentuk piramidal (kerucut), lonjong (silindris), dan
bulat. Mulai berbuah setelah berumur 8-9 tahun, hasil maksimum pada umur
25 tahun dan dapat bertahan sampai umur 60 tahun. Pohon pala yang telah
berumur 10-12 tahun menghasilkan buah sekitar 800-2.000 buah per tahun
dari 2-3 kali panen (Hadad, 2001). Buah pala berbentuk seperti buah pir,
ujungnya meruncing, kulitnya licin, berdaging, dan cukup banyak
mengandung air. Kabupaten Seram Bagian Timur Sebagai salah satu Daerah
penghasil tanaman Pala di Maluku, saat ini telah pengembangan tanaman
pala dalam skala besar khususnya pada lahan-lahan tidur.
Daerah pengembangan tanaman pala lebih di prioritas pada daerah wilayah selatan dan timur kab. SBT, seperti Kecamatan Siwalalat,Weinama, Kelimuri, Tutuktolu dan Seram Timur serta kepulauan P. Goron dan Wakate.
Daerah pengembangan tanaman pala lebih di prioritas pada daerah wilayah selatan dan timur kab. SBT, seperti Kecamatan Siwalalat,Weinama, Kelimuri, Tutuktolu dan Seram Timur serta kepulauan P. Goron dan Wakate.