Sabtu, 14 April 2012

Pangkalan Pendaratan Ikan, Pusat Stimulasi Ekonomi


SBT – Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tamher Timur diproyeksikan menjadi pusat stimulasi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Wakate. Dengan daya tampung gudang penyimpanan ikan atau Coldstorage sebesar 600 ton, berapa pun hasil tangkapan nelayan dalam sehari dapat diolah dan diawetkan pada Coldstorege itu sebelum dikirim ke Jakarta untuk dieksport.

Penjelasan itu disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Dra. Nuzlah Yusuf, Selasa (28/02). Dikatakan, proyeksi PPI Tamher Timur sebagai pusat stimulasi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan, merupakan tindak lanjut kebijakan Bupati Hi. Abdullah Vanath, S.Sos.,M.Mp menyangkut pentingnya diversifikasi sumber pendapatan masyarakat di wilayah tersebut. Dasar pemikirannya, bila selama ini masyarakat Wakate memiliki sumber pendapatan primer dari hasil panen pala, sekarang harus dirangsang untuk memiliki sumber penghasilan primer lain lagi yakni dari ikan hasil tangkapan yang dijual di PPI.

“Alhamdulillah, PPI Tamher Timur sudah jalankan peran itu. Coldstorage di sana membeli semua jenis ikan segar hasil tangkapan nelayan,” ungkap Nuzlah Yusuf sembari menambahkan bahwa itu berarti masyarakat Wakate kini miliki dua pintu penghasilan dan keadaan positif tersebut akan terus didorong melalui program ikutan lainnya.
Dinas Kelautan dan Perikanan melansir data, perkiraan ikan hasil tangkapan nelayan Wakate dalam sehari saat ini baru mencapai 5 ton. Capaian itu bersumber dari hasil tangkapan sekitar 40 kelompok nelayan tangkap dan 5 kelompok nelayan Purse Saine atau Bobo. Idealnya sesuai target Manajemen PPI Tamher Timur, 10 ton per hari.

“Berdasarkan target ideal yang ditentukan Manajemen PPI dan capaian hasil tangkapan yang baru 5 ton, kami di tahun ini menginginkan ada peningkatan. Karenanya melalui progam pemberdayaan nelayan, kami luncurkan bantuan sarana tangkap untuk nelayan di sana,” jelasnya.

Sebelumnya saat peresmian PPI Tamher Timur Januari lalu, sejumlah bantuan sudah diserahkan Bupati Abdullah Vanath. Bantuan berupa sarana perikanan tangkap diserahkan kepada 8 kelompok usaha bersama atau KUB yang pendanaannya bersumber dari APBN tahun anggaran 2011.

Delapan KUB yang menerima bantuan ini adalah KUB Eter Bahari dari Negeri Administratif Rumeon, KUB Namalean dari Negeri Kataloka, KUB Laumari Wanumalaas dari Negeri Administratif Ruku-Ruku, KUB Waisalen dari Negeri Wisalean, KUB Laumari Sera dari Negeri Administratif Sera, KUB Wanu Matlean dari Negeri Amarsekaru, KUB Wamari Kildor dari Negeri Administratif Kildor dan KUB Teor dari Negeri Teor.

Setiap KUB mendapatkan mesin tempel 2 unit, bodi Long Boat jenis kasko fiber glass 1,5 GT sebanyak 2 unit, peralatan tangkap ikan tuna sebanyak 2 paket dan sarana pelengkap alat pancing sebanyak 2 paket.

Bupati Vanath dalam kesempatan itu juga menyerahkan 20 unit sarana rumpon beserta dokumen izin kepada 20 kelompok nelayan dan atribut Pokwasmas kepada 2 kelompok Pokwasmas. Rumpon sebanyak 20 unit dan dokumen izin yang diserahkan bersumber dari APBD tahun anggaran 2011 yang penyebarannya meliputi Negeri Tamher Timur sebanyak 7 unit, Negeri Administratif Tanah Baru sebanyak 6 unit, Negeri Administratif Guliar sebanyak 3 unit, Negeri Amarlaut sebanyak 2 unit dan Negeri Uta sebanyak 2 unit.

Sedangkan atribut Pokwasmas dimaksudkan untuk mewujudkan partispasi masyarakat dalam membantu pemerintah dan aparat penegak hukum terutama pada kegiatan pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan. Atribut Pokwasmas diserahkan kepada Pokwasmas Barakuda dari Negeri Lahema dengan jumlah anggota sebanyak 22 orang dan pokwasmas Iwa Star dari Negeri Adminsitratif Tanah baru yang memiliki jumlah anggota sebanyak 25 orang (*)

Bupati Seram Bagian Timur

Bupati
ABDULLAH VANATH,S.Sos
(Bupati Seram Bagian Timur)

Tanggal 10 September 2005 merupakan momen yang bersejarah bagi masyarakat Seram Bagian Timur,khususnya di Kecamatan Werinama dan keluarga Abdullah Vanath,betapa tidak anak petani yang awalnya berkarir di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Modern Ekspress Ambon,dilantik menjadi Bupati Seram Bagian Timur periode 2005 – 2010

Abdullah Vanath adalah anak dari pasangan (Alm) Ibrahim Vanath dan Sofia Voth dibesarkan di Kecamatan Werinama yang merupakan tanah kelahirannya.Abdullah Vanath mengakui saat kecil beliau hidup dalam masa masa sulit,namun setelah menamatkan sekolah di Madrasah Aliyah di Ternate,masa masa itupun mulai berubah setelah Abdullah Vanath bekerja di Bank BPR Modern Ekspress Ambon.

Abdullah Vanath mulai berkarir di Bank Perkreditan Rakyat Modern Ekspress,Ketua Koperasi serba usaha Talavolas Ambon dan terakhir menjadi Direktur CV Talavolas Ambon.

Setelah menyampaikan visi dan misi sebagai calon Bupati Seram Bagian Timur 2005,Akhirnya Abdullah Vanath bersama pasangannya Dra.Sitti Umuria Suruwaky.sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur periode 2005 – 2010.Abdullah Vanath merupakan bupati termuda di Indonesia.
Perjuangan seorang anak petani yang berhasil menjadi Bupati di Kabupaten Seram Bagian Timur patut di contohi.Kerendahan hati serta perjuangan keras yang tidak kenal lelah dan putus asa semoga dapat ditiru oleh generasi muda di Kabupaten Seram Bagian Timur.

BIODATA
Nama: Abdullah Vanath,S.Sos
Tempat/Tgl Lahir : Werinama,21 Mei 1971

PENDIDIKAN
SD Negeri II Werinama,1984
Madrasah Tsanawiyah,Ambon,1987
Madrasah Aliyah,Ternate,1990
STIA Trinitas, Ambon, 2005

RIWAYAT PEKERJAAN
Karyawan PT Bank BPR Modern Ekspress Ambon
Ketua Koperasi serba usaha Talavolas Ambon
Direktur CV Talavolas Ambon

RIWAYAT ORGANISASI
Ketua Pusat Peran Serta Masyarakat Kota Ambon
Ketua Pedagang Kaki Lima Ambon
Ketua Tim Percepatan Pembentukan Kabupaten SBT

KELUARGA
Istri : Rohani Rasyid Vanath
Tempat/Tgl lahir : Makassar,17 Januari 1971

PENDIDIKAN
Madrasah Aliyah – Masohi

PEKERJAAN
PNS Sipil Kodam Pattimura

Wakil Bupati Seram Bagian Timur

Wakil Bupati
Tanggal 10 September 2005 merupakan peristiwa bersejarah bagi keluarga Suruwaky, karena pada tanggal tersebut tersebut anak seorang kepala desa pulau panjang di kecamatan Gorom yang bernama Sitti Umaria dilantik menjadi Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur periode 2005 – 2010.

Dalam suatu wawancara menjelang pelantikan dirinya sebagai Wakil Bupati, Dra Sitti Umaria Suruwaky mengakui bahwa “ Seram Bagian Timur “ ini sangat tertinggal jauh dari Kabupaten lain di Indonesia, sulitnya transportasi dan komunikasi dengan daerah lain, sumberdaya manusia yang masih lemah membuat daerah ini sangat tertinggal, padahal daerah ini memiliki sumberdaya alam yang berlimpah ruah.

Sebagai seorang anak Kepala Desa pulau panjang, Sitti Umuria semasa kecil sangat bahagia.Anak dari hasil perkawinan (Alm) M.B.Suruwaky dengan Rahil Kelian.

Sitti Umuria Suruwaky mulai berkarir sebagai Kasi pemerintahan kecamatan Seram Timur, Bendahara rutin kantor kecamatan Seram Timur, Caretaker Kepala Desa Amarskaru sampai dengan posisi Staf Badan Pengawas Daerah Kabupaten Seram Timur .

Penjuangan anak kepala desa pulau panjang, patut diteladani oleh srikandi srikandi di pulau Seram ini.

BIODATA
Nama : Dra. Sitti Umuria Suruwaky
Tempat/Tgl Lahir : Weisalen, 18 Juli 1966

PENDIDIKAN
SD Negeri I Wiselan, Geser 1979
SMP Negeri Geser 1982
SMU PGRI Seram Timur, Geser 1985
APDN, Ambon, 1988
IIP, Jakarta, 2003

RIWAYAT PEKERJAAN
Kasi Pemerintahan Kec. Seram Timur
Bendahara Rutin Kantor Kec. Seram Timur
Caretaker Kepala Desa Amarskaru
Staf Biro Umum Kantor Gub. Maluku
Staf Kantor Inspektorat Wilayah Kabupaten Maluku Tengah
Pj. Pembantu Pemeriksa pada Inspektorat Wilayah Kab. Maluku tengah
Tugas Belajar pada IIP
Staf Badan Pengawas Daerah Kab. Maluku Tengah
Staf Badan Pengawas Daerah Kab. Seram Bagian Timur


RIWAYAT ORGANISASI
HMI Komisariat ADPN, Ambon
Pengurus AMPI Kec. Seram Timur
Sekretariat Dharma Wanita Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Maluku Tengah
Ketua Seksi Organisasi Al – Hidayah Kab. Maluku Tengah
Ketua Ikatan Wanita Pulau Gorom (WPG) Kota Masohi
Pengurus KNPI Maluku Tengah

KELUARGA
Suami : Ir. Gazali Rahman Salampessy
Tempat/Tgl lahir : Pelauw,

PENDIDIKAN
Sarjana Pertanian Unpatti Ambon


PEKERJAAN
PNS Pemda Seram bagian Timur dengan Jabatan Kabag Pembangunan Setda Kab. SBT

WAKATE BAKAL TERLAYANI JARINGAN TELEPON SELULER

SBT - Masalah telekomunikasi di wilayah Watubela, Kesui dan Teor, akan segera teratasi. Masyarakat SBT di ketiga wilayah itu dipastikan sudah bisa menggunakan telepon seluler pada tahun 2012 ini.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten SBT Moksen Ohorella, SP.,M.Si, pihaknya dalam waktu dekat akan memfasilitasi pembangunan tower pemancar di wilayah itu, dimana setiap tower bisa dipasang perangkat pemancar oleh lebih dari tiga operator seluler di Indonesia.

Tower pemancar seluler tersebut akan dibangun oleh PT. Blue Square Indonesia. Pelaksanaan pembangunannya berdasarkan Memorandum of Understanding atau MoU yang sudah disepakati dan ditandatangani perusahaan itu dengan Pemerintah Kabupaten SBT pada 1 Agustus 2011.
“Upaya ini merupakan manivestasi tekad Bupati Abdullah Vanath dalam menebas keterisolasian. Masyarakat kami di penjuru SBT manapun sesuai harapan Pak Bupati harus terjangkau jaringan telepon seluler di tahun ini juga,” tegas Moksen Ohorella.

Moksen mengungkapkan data, daerah-daerah di SBT yang sampai saat ini belum terjangkau (Blanc Spot) jaringan telepon seluler selain Watubela, Kesui dan Teor adalah wilayah timur Kecamatan Werinama, seluruh wilayah Kecamatan Kelmury, Urung, Tutuktolu, Kiandarat, Bati, Bula Timur, Bula Barat, Gorom Pantai Timur, Garogos, Kidan dan sebagian wilayah Kecamatan Siwalalat.
“Tepatnya ada sekitar 40 titik Blanc Spot di SBT,” ungkap Moksen Ohorella. Karenanya, menurut dia, pada tahun 2012 ini PT. Blue Square Indonesia tidak saja membangun sebanyak 3 tower pemancar seluler di Watubela, Kesui dan Teor namun di semua titik strategis yang menurut data survey perusahaan ini merupakan titik penempatan tower yang diperhitungkan signal seluler bisa menjangkau ke semua daerah Blanc Spot.

Biaya pembangunan tower, menurut Moksen, merupakan tanggungan PT. Blue Square Indonesia. Pemda SBT dalam hal ini hanya memfasilitasi lahan serta membantu proses penyediaan dokumen izin seperti Amdal dan lainnya.

“Bulan April mendatang saya telah dijadwalkan untuk melakukan serangkaian pembicaraan teknis dengan manajemen perusahaan ini di Jakarta. Ya, untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan tentunya kita harus duduk bersama untuk bereskan hal-hal teknis maupun administratif,” tandas Moksen, sembari mengharapkan masyarakat untuk bersabar menanti terwujudnya pembangunan tower seluler tersebut (*) 

*(Sumber Berita. http://www.serambagiantimurkab.go.id/?v=news&id=119)

Pulau Watubela dan Pulau Kesuy


Komisi C DPRD Maluku Jawab Aspirasi Warga Wakate


 

Ambon - Keluhan warga Kecamatan Wakate, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang tidak memiliki transportasi laut akhirnya terjawab sudah. Pasalnya, Komisi C DPRD Maluku telah mendorong Dinas Perhubungan mengatasi masalah tersebut.
Kapal Motor (KM) Cantika yang biasanya melayari daerah   sejak tahun yang lalu, namun kini sudah tidak lagi.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Maluku, Fachari Alkatiry kepada wartawan di Kantor DPRD Maluku, Kamis (2/2), mengungkapkan, pihaknya telah meminta agar pihak Administrator Pelabuhan Ambon mengantikan KM Cantika dengan KM Manusela.

“Kami sudah merekomendasikan kepada PT. Dharma Indah untuk memastikan bahwa kapal itu belum melayani penumpang, dengan mendorong dinas perhubungan menyurati pihak Adpel tentang deviasi trayek, di mana KM Manusela yang akan masuk menggantikan KM.Cantika, apabila Cantika belum bisa melayani calon penumpang,” jelasnya.

Dikatakan, sentral permasalahan transportasi tersebut disebabkan karena PT. Dharma Indah tidak mengumumkan jadwal pasti kebe­rangkatan kepada calon penumpang KM. Cantika.
“Masyarakat mengeluhkan tidak jelasnya jadwal keberangkatan KM Cantika dan persoalannya ada di PT. Dharma Indah yang mengelola KM Cantika, karena tidak mengumumkan pada calon penumpang tentang jadwal pasti,” terangnya.

Sebelumnya, masyarakat Kecamatan Wakate, Kabupaten SBT meminta perhatian Pemerintah Provinsi Maluku khususnya Dinas Perhubungan dan pihak terkait untuk dapat memperhatikan persoalan pelayaran di kabupaten tersebut.

Hal ini dikatakan, Mersy Rumlus warga Wakate usai melakukan pertemuan dengan Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku, Selasa (31/1) di ruang komisi C DPRD Maluku.
Berdasarkan rute pelayaran KM Cantika sudah harus melakukan aktivitas pelayaran Tulehu, Wakatei sejak tanggal 24 Januari lalu, tetapi sampai saat ini KM Cantika belum dapat melakukan aktivitas. (Mg-4)  
(Siwalima Harian Pagi, Friday, 03 February 2012)