SBT – Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tamher Timur
diproyeksikan menjadi pusat stimulasi pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat Wakate. Dengan daya tampung gudang penyimpanan
ikan atau Coldstorage sebesar 600 ton, berapa pun hasil tangkapan
nelayan dalam sehari dapat diolah dan diawetkan pada Coldstorege itu
sebelum dikirim ke Jakarta untuk dieksport.
Penjelasan itu disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Dra. Nuzlah Yusuf, Selasa (28/02). Dikatakan, proyeksi PPI Tamher Timur sebagai pusat stimulasi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan, merupakan tindak lanjut kebijakan Bupati Hi. Abdullah Vanath, S.Sos.,M.Mp menyangkut pentingnya diversifikasi sumber pendapatan masyarakat di wilayah tersebut. Dasar pemikirannya, bila selama ini masyarakat Wakate memiliki sumber pendapatan primer dari hasil panen pala, sekarang harus dirangsang untuk memiliki sumber penghasilan primer lain lagi yakni dari ikan hasil tangkapan yang dijual di PPI.
“Alhamdulillah, PPI Tamher Timur sudah jalankan peran itu. Coldstorage di sana membeli semua jenis ikan segar hasil tangkapan nelayan,” ungkap Nuzlah Yusuf sembari menambahkan bahwa itu berarti masyarakat Wakate kini miliki dua pintu penghasilan dan keadaan positif tersebut akan terus didorong melalui program ikutan lainnya.
Dinas Kelautan dan Perikanan melansir data, perkiraan ikan hasil tangkapan nelayan Wakate dalam sehari saat ini baru mencapai 5 ton. Capaian itu bersumber dari hasil tangkapan sekitar 40 kelompok nelayan tangkap dan 5 kelompok nelayan Purse Saine atau Bobo. Idealnya sesuai target Manajemen PPI Tamher Timur, 10 ton per hari.
“Berdasarkan target ideal yang ditentukan Manajemen PPI dan capaian hasil tangkapan yang baru 5 ton, kami di tahun ini menginginkan ada peningkatan. Karenanya melalui progam pemberdayaan nelayan, kami luncurkan bantuan sarana tangkap untuk nelayan di sana,” jelasnya.
Sebelumnya saat peresmian PPI Tamher Timur Januari lalu, sejumlah bantuan sudah diserahkan Bupati Abdullah Vanath. Bantuan berupa sarana perikanan tangkap diserahkan kepada 8 kelompok usaha bersama atau KUB yang pendanaannya bersumber dari APBN tahun anggaran 2011.
Delapan KUB yang menerima bantuan ini adalah KUB Eter Bahari dari Negeri Administratif Rumeon, KUB Namalean dari Negeri Kataloka, KUB Laumari Wanumalaas dari Negeri Administratif Ruku-Ruku, KUB Waisalen dari Negeri Wisalean, KUB Laumari Sera dari Negeri Administratif Sera, KUB Wanu Matlean dari Negeri Amarsekaru, KUB Wamari Kildor dari Negeri Administratif Kildor dan KUB Teor dari Negeri Teor.
Setiap KUB mendapatkan mesin tempel 2 unit, bodi Long Boat jenis kasko fiber glass 1,5 GT sebanyak 2 unit, peralatan tangkap ikan tuna sebanyak 2 paket dan sarana pelengkap alat pancing sebanyak 2 paket.
Bupati Vanath dalam kesempatan itu juga menyerahkan 20 unit sarana rumpon beserta dokumen izin kepada 20 kelompok nelayan dan atribut Pokwasmas kepada 2 kelompok Pokwasmas. Rumpon sebanyak 20 unit dan dokumen izin yang diserahkan bersumber dari APBD tahun anggaran 2011 yang penyebarannya meliputi Negeri Tamher Timur sebanyak 7 unit, Negeri Administratif Tanah Baru sebanyak 6 unit, Negeri Administratif Guliar sebanyak 3 unit, Negeri Amarlaut sebanyak 2 unit dan Negeri Uta sebanyak 2 unit.
Sedangkan atribut Pokwasmas dimaksudkan untuk mewujudkan partispasi masyarakat dalam membantu pemerintah dan aparat penegak hukum terutama pada kegiatan pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan. Atribut Pokwasmas diserahkan kepada Pokwasmas Barakuda dari Negeri Lahema dengan jumlah anggota sebanyak 22 orang dan pokwasmas Iwa Star dari Negeri Adminsitratif Tanah baru yang memiliki jumlah anggota sebanyak 25 orang (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar